Sabtu, 09 Agustus 2014

Sejarah Perkembangan Akuntansi Indonesia

Akuntansi dicatat pertama kali oleh Lucas Paciolo dalam bukunya yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, Pro Portioni et Proportionality pada tahun 1494, sejak itulah pembukuan mulai dilakukan dengan sistem berpasangan.
Sistem pembukuan ini berkembang di Eropa khususnya di Belanda yang ketika itu disebut dengan nama Sistem Kontinental. Lalu pada abad ke – 19, teori dan praktik pembukuan menggunakan sistem berpasangan dikembangkan oleh Amerika Serikat dan diubah namanya menjadi Akuntansi (Accounting). Sistem akuntansi yang berkembang di Amerika ini dikenal dengan nama Sistem Anglo – Saxon.
Di Indonesia sendiri sistem akuntansi mulai dikembangkan pada tahun 1870, tepatnya pada saat undang – undang mengenai tanam paksa dihapuskan. Setelah tanam paksa dihapuskan maka banyak sekali pengusaha – pengusaha Belanda yang menanamkan modal di Indonesia  sehingga kebutuhan dunia usaha terhadap akuntansi juga bertumbuh dan berkembanglah sistem Kontinental Belanda.
Pada zaman penjajahan Jepang, tenaga – tenaga Akuntansi di Indonesia mengalami kekosongan sehingga dibuatlah kursus – kursus akuntansi yang di prakarsai oleh Mr. Slamet. Kursus – kursus inilah yang menjadi cikal bakal tenaga akuntan di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka barulah putra dan putri Indonesia dikirim ke luar negeri, tepatnya ke Amerika Serikat untuk memperdalam ilmu akuntansi tersebut.

Pada tahun 1952 jurusan perkuliahan akuntansi resmi dibuka di Indonesia untuk pertama kalinya oleh Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem Kontinental bergesar ke sistem Anglo – Saxon Amerika Serikat. Untuk semakin mengembangkan akuntansi di Indonesia maka pada tahun 1957 didirikanlah organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Lalu penanamann modal asing akhirnya dibuka oleh Indonesia pada tahun 1967 dan akuntansi di Indonesia pun berkembang semakin pesat. IAI memiliki jasa besar dalam penyusunan Standar Akuntansi Keuangan pada tahun 1996 yang dijadikan dasar penyusunan laporan keuangan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar