Jumat, 26 Juli 2013

Makam Vampir ditemukan di Polandia



Vampir identik dengan makhluk yang mengerikan. Bertaring, mengisap darah dan berwajah pucat menakutkan. Legenda dan mitos vampir telah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan dipercaya bahwa vampir pernah benar-benar ada. Film dan buku yang menceritakan tentang vampir pun laris manis di pasaran, mungkin Anda juga salah satu penggemarnya. Vampir memang seram kerap dijadikan tokoh cerita fiksi, namun ternyata bisa saja vampir benar-benar pernah ada.

Tidak lama ini di Polandia ditemukan tulang belulang dengan tengkorak yang diletakkan di kakinya. Diperkirakan tulang tersebut adalah sosok 'vampir' zaman dahulu. Pada abad pertengahan memang sosok vampir menjadi booming dan banyak orang yang percaya bahwa vampir memang benar-benar ada. Walau belum terbukti hingga kini, namun belum ada penelitian atau bukti valid.

Makam ini dipercaya sebagai makam vampir karena menurut legenda, vampir akan tersisa tulangnya ketika sudah mati dan dikuburkan. Uniknya, tengkorak dari orang yang mati tersebut tidak terletak di atas pundak atau sebagaimana manusia normalnya, namun terletak di kaki. Tidak heran bila orang-orang semakin yakin bahwa makam ini adalah makam vampir.

Warga Polandia yang percaya bahwa sosok vampir benar-benar ada berpendapat bahwa bisa saja tidak hanya pada makam tadi, namun juga pada tempat lain akan ada makam vampir lainnya. Beberapa ilmuwan mencoba membantah hal ini dengan memberikan argumen bahwa ada ritual khusus di pulau Slavic yang mengadopsi dari budaya pagan untuk memenggal seseorang yang dipercaya sebagai vampir.

Entah legenda vampir benar atau hanya legenda belaka yang jelas setiap ada penemuan yang aneh dan tidak biasa kerap dikaitkan dengan vampir, drakula dan makhluk penghisap darah lainnya. Kisah Vampir pada fiksi film dan novel Twilight Saga membuat sosok vampir semakin diyakini bahwa benar-benar ada. Apakah Anda juga percaya dengan mitos vampir ladies?

Gua Misterius, dapat bersiul menyapa pengunjung



Jika Anda sedang traveling ke Vietnam, mampirlah ke gua Son Doong. Di sana Anda akan menemukan gua yang berbeda dari biasanya dengan sedikit sentuhan misterius. Warga di sekitar gua dan para pengunjung sering mendengar siulan dari dalam gua, seolah-olah menyapa pengunjung yang hadir di sana.




Gua Son Doong terletak di hong Nha-Ke Bang National Park, Vietnam, merupakan salah satu gua yang terbesar di dunia. Gua ini ditemukan tahun 1991 oleh seseorang bernama Hồ-Khanh. Sebelum terkenal seperti sekarang, warga di sekitar gua sering merasa ketakutan karena ada suara-suara siulan kencang dari dalam gua. Masyarakat menganggap fenomena itu sebagai hal mistis dan membuat mereka takut mendekati gua.

Setelah bertahun-tahun, peneliti gua dari British Cave Research Association, Inggris mencari tahu apa yang terjadi hingga gua ini bisa bersiul. Penelitian itu membawa fakta lain, ternyata ukuran gua Son Doong sangat besar, bahkan lebih besar dari gua terbesar di dunia yang ada di Malaysia. Ukuran bagian dalam gua lebih dari 5 km dengan tinggi 200 meter dan lebar 150 meter. Anda bahkan bisa menemukan hutan di dalam gua.


Gua Son Doong dihubungkan dengan sungai, sehingga kondisi basah tersebut membuat beberapa tumbuhan hidup di dalam gua. Tidak perlu takut dengan suara siulan misterius dari dalam gua. Para peneliti menemukan bahwa suara itu berasal dari udara yang melewati lorong-lorong gua. Perbedaan tekanan udara menyebabkan suara yang mirip siulan.

Saat ini, gua Son Doong menjadi salah satu gua yang membuat banyak orang penasaran untuk mengunjunginya. Inilah salah satu bukti ciptaan Tuhan yang mengagumkan. Berminat mengunjungi gua Son Doong?

Sejarah Kanjeng Ratu Roro Kidul



Nyi Roro Kidulatau Kanjeng Ratu Kidul adalah sebuah cerita legendaris Indonesia, yang dikenal sebagai Ratu Laut Selatan Jawa (Samudera Hindia atau Samudra selatan dari pulau Jawa) Dia juga disebut sebagai permaisuri dari Sultan Mataram, dimulai dengan Senopati dan berlanjut sampai sekarang. Nyai Roro Kidul memiliki banyak nama yang berbeda, yang mencerminkan beragam cerita-cerita asal di banyak kisah-kisah, legenda, mitos dan tradisional cerita rakyat.
Menurut Babad Tanah Jawi (abad ke-19), menceritakan tentang adanya seorang raja di Pajajaran yang bernama Raja Mudingsari memiliki putri bernama Ratna Suwinda, putri ini memiliki kegemaran bertapa, sehingga pangeran-pangeran yang meminangnya di tolak semua. Hal ini membuat Raja Mudingsari marah dan mengusirnya. Ratna Suwinda mengembara bertujuan untuk mencari tempat yang cocok untuk bertapa, akhirnya sampailah di Gunung Kumbang dan bertapa dipuncak gunung tersebut, dipuncak gunung terdapat sebuah pohon cemara yang digunakan oleh Dewi Ratna Suwinda bila beralih rupa menjadi laki-laki dengan nama Hajar Cemoro Tunggal. Ada seorang pangeran dari Kerajaan Pajajaran, Joko Suruh, bertemu dengan seorang pertapa yang memerintahkan agar dia menemukan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Karena sang pertapa berubah menjadi seorang wanita muda yang cantik, Joko Suruh pun jatuh cinta kepadanya. Tapi sang pertapa yang ternyata merupakan adik kakek Joko Suruh, bernama Ratna Suwinda, menolak cintanya. Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit. Kemudian ia pergi ke pantai selatan Jawa dan menjadi penguasa spiritual di sana. Ia berkata kepada pangeran, jika keturunan pangeran menjadi penguasa di kerajaan yang terletak di dekat Gunung Merapi, ia akan menikahi seluruh penguasa secara bergantian (Sholikhin, 2009 : 88-89).

Disini akan diceritakan dalam versi cerita rakyat Pajajaran, hal ini dikarenakan di ujung timur Pulau Jawa kita akan menemukan kembali kisah tersebut. Adapun kisah cerita dimulai dari versi rakyat Pajajaran adalah sebagai berikut:

Suatu ketika pada masa Prabu Mundingwesi memerintah di Kerajaan Pajajaran, telah memiliki seorang anak perempuan cantik. Ia dinamai Putri Kadita atau Putri Srengenge. Namun Prabu Mundingwesi menginginkan anak laki-laki maka Raja pun menikah lagi dengan dewi Mutiara dan memiliki anak laki-laki. Pada suatu ketika Dewi Mutiara berkata kepada sang Prabu bahwa kelak yang menjadi raja adalah anak hasil keturunannya dan supaya mengusir Kandita dari keratin, namun Prabu Mundingwesi menolaknya. Akhirnya Dewi Mutiara menenun Kadita menjadi berwajah jelek dan berbisul serta bau. Di bawah pengaruh Dewi Mutiara dan Patihnya, Prabu Mundingwesi pun mengusir anak dari keraton karena dikhawatirkan mereka akan mendatangkan malapetaka bagi kerajaan. Dalam kondisi tersebut, Putri Kadita pergi tanpa tujuan. Putri Kadita terus berjalan menuju selatan hingga sampai di Laut Selatan. Putri Kadita memandang laut tersebut, tiba-tiba ada suara yang menyuruhnya terjun kelaut. Putri Kadita langsung melompat dari tebing curam ke tengah gulungan ombak, dan berenang di Laut Selatan. Saat berenang penyakitnya hilang seketika. Selain sembuh dan kembali cantik, ia juga beroleh kekuatan gaib serta menguasai Laut Selatan. Sejak itu ia disebut sebagai Nyi Loro Kidul (yang artinya loro = derita, kidul = selatan), atau Nyai Roro Kidul sang Ratu Penguasa Laut Selatan (Sholikhin, 2009 : 85-87).

Dari versi Keraton Yogyakarta, Nyi Loro Kidul sebenarnya adalah putra (anak) dari seorang begawan bernama Abdi Waksa Geni. Ia berasal dari keluarga dengan dua bersaudara. Saudara kandungnya bernama Nawangsari, sedangkan nama dia yang sesungguhnya tidak diketahui. Awalnya, sewaktu masih menjadi manusia biasa Nyi Loro Kidul adalah gadis yang buruk rupa. Sedangkan saudara kandungnya sangat cantik. Kondisi ini membuat Nyi Loro kidul merasa minder bergaul dengan orang-orang di lingkungannya. Karena ayahnya seorang abdi, maka ayahnya selalu mengingatkan ia untuk tidak bersikap demikian. Sebagai usaha menghilangkan perasaan minder itu, ayah Nyi Loro Kidul meminta ia agar mandi dan bertapa di laut selatan. Pada saat mandi itulah ia didatangi oleh seorang dewa. Dewa itu menawarinya untuk merubah wajahnya menjadi cantik, dengan syarat dia harus mau diangkat jadi ratu di pantai laut selatan. Dengan adanya tawaran itu sang putri mau menerima, karena sudah terlanjur tidak mau bergaul dengan orang lain.

Maka jadilah ia seorang yang cantik dan menguasai Kerajaan Laut Selatan, seperti yang dipercaya orang sampai saat ini. Keterkaitan antara kerjaan Mataram dengan Nyi Loro Kidul bermula pada saat sang raja ditawari menikah denganya. Ratu kidul sangat tergila-gila pada sang raja yang memiliki wajah yang sangat tampan. Pertemuan Nyi Loro Kidul dengan raja Mataram bermula pada saat sang raja bertapa di pantai Parangkusumo. Saat bertapa itu ratu Laut Kidul menemui Sang raja. Ratu Laut kidul menyukai sang raja dan mengatakan bahwa jika raja mau menjadi suaminya ia berjanji akan membantu menjaga kerajaan mataram sampai akhir hayatnya, bahkan sampai kiamat.

Sebagai wujud kepercayaan mereka terhadap keberadaan Nyi Loro Kidul, pihak keraton selalu mengadakan suatu kegiatan sebagai upacara untuk menghormati Sang Ratu. Kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan labuhan yang dilaksanakan di pantai selatan. Labuhan yang dilaksanakan oleh Raja Yogyakarta dilaksanakan di Parangtritis. Upacara menghormati Nyai Roro Kidul ini serupa dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur yang memiliki daerah dengan batas Samudra Hindia atau Laut Selatan.

Dari uraian dua versi di atas, dapat disimpulkan beberapa persamaan akan kisah tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. versi Pajajaran; Prabu Mundingwesi mengusir anak keraton karena dikhawatirkan mereka akan mendatangkan malapetaka bagi kerajaan karena menderita sakit kulit yang parah. Versi Jojakarta: Nyi Loro Kidul adalah gadis yang buruk rupa oleh karena itu dia di suruh ayahnya Begawan Abdi Waksa Geni untuk pergi mandi dan bertapa di laut selatan. Dalam versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwandi di usir oleh Raja Mudingsari karena kebiasaan bertapa.

2. versi Pajajaran: Putri Kadita terus berjalan menuju selatan sampai akhirnya tiba di laut selatan. Versi Jogjakarta: Nyai Loro Kidul pergi ke laut selatan untuk mandi dan bertapa. Versi Babad Tanah Jawi, Ratna Suwida pergi ke pantai selatan Jawa.

3. Versi Pajajaran: Ada suara gaib agar Putri Kadita terjun ke laut selatan. Versi Jogjakarta: Pada saat mandi Nyai Loro didatangi oleh seorang dewa. Dewa itu menawarinya untuk merubah wajahnya menjadi cantik. Menurut versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwida bertapa agar hidup abadi.

4. Versi Pajajaran: Putri Kadita melompat dari tebing curam ke tengah gulungan ombak, dan berenang di Laut Selatan. Penyakitnya menjadi sembuh.Versi Jogjakarta: Dengan adanya tawaran itu sang putri mau menerima, karena sudah terlanjur tidak mau bergaul dengan orang lain. Maka jadilah ia seorang wanita yang cantik.
Versi Babad Tanah Jawi Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit. Kemudian ke laut selatan namun dengan syarat menjadi makluk halus.

5. versi Pajajaran: Sang putri Kandita harus tetap tinggal di Laut Selatan. Versi Jgjakarta: Nyai Loro diangkat jadi ratu di pantai laut selatan. Versi Babad Tanah Jawi . Ratna Suwida menjadi penguasa Laut selatan Jawa.

Selain Versi Pajajaran dan Versi Jogjakarta, terdapat pula versi dari kalangan masyarakat Banten Kidul yang hampir mirip kisahnya,disebutkan bahwa gelar Kanjeng Ratu Nyai Roro Kidul yang artinya Ratu Penguasa di Selatan. diantaranya diceritakan sebagai berikut.
Diceritakan bahwa Nyai Roro Kidul merupakan putri Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pakuan Pajajaran. Ibunya merupakan permaisuri kinasih dari Prabu Siliwangi. Nyai Roro Kidul yang semula bernama Putri Kandita, memiliki paras yang sangat cantik dan kecantikannya itu melebihi kecantikan ibunya. Oleh karena itu,tidaklah mengherankan kalau Putri Kandita menjadi anak kesayangan Prabu Siliwangi.Sikap Prabu Siliwangi yang begitu menyayangi Putri Kandita telah menumbuhkan kecemburuan dari selir dan putra-putri raja lainnya. Kecemburuan itu yang kemudian melahirkan persengkokolan di kalangan mereka untuk menyingkirkan Putri Kandita dan ibunya dari sisi raja dan lingkungan istana Pakuan Pajajaran.Rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan ilmu hitam sehingga Putri Kandita dan ibunya terserang suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan.Di sekujur tubuhnya, yang semula sangat mulus dan bersih, timbul luka borok bernanah dan mengeluarkan bau tidak sedap (anyir). Akibat penyakitnya itu, Prabu Siliwangi mengucilkan mereka meskipun masih tetap berada di lingkungan istana. Akan tetapi, atas desakan selir dan putra-putrinya, Prabu Siliwangi akhirnya mengusir mereka dari istana Pakuan Pajajaran.

Mereka berdua keluar dari istana dan berkelana ke arah selatan dari wilayah kerajaan tanpa tujuan. Selama berkelana, Putri Kandita kehilangan ibunya yang meninggal dunia di tengah-tengah perjalanan. Suatu hari, sampailah Putri Kandita di tepi sebuah aliran sungai. Tanpa ragu, ia kemudian meminum air sungai sepuas-puasnya dan rasa hangat dirasakan oleh tubuhnya. Tidak lama kemudian, ia merendamkan dirinya ke dalam air sungai itu. Setelah merasa puas berendam di sungai itu, Putri Kandita merasakan bahwa tubuhnya kini mulai nyaman dan segar. Rasa sakit akibat penyakit boroknya itu tidak terlalu menyiksa dirinya. Kemudian ia melanjutkan pengembaraannya dengan mengikuti aliran sungai itu ke arah hulu. Setelah lama berjalan mengikuti aliran sungai itu, ia menemukan beberapa mata air yang menyembur sangat deras sehingga semburan mata air itu melebihi tinggi tubuhnya. Putri Kandita menetap di dekat sumber air panas itu.Dalam kesendiriannya, ia kemudian melatih olah kanuragan. Selama itu pula, Putri Kandita menyempatkan mandi dan berendam di sungai itu. Tanpa disadarinya, secara berangsur-angsur penyakit yang menghinggapi tubuhnya menjadi hilang. Setelah sembuh, Putri Kandita meneruskan pengembaraan dengan mengikuti aliran sungai ke arah hilir dan ia sangat terpesona ketika tiba di muara sungai dan melihat laut. Oleh karena itu, Putri Kandita memutuskan untuk menetap di tepi laut wilayah selatan wilayah Pakuan Pajajaran.

Selama menetap di sana, Putri Kandita dikenal luas ke berbagai kerajaan yang ada di Pulau Jawa sebagai wanita cantik dan sakti. Mendengar hal itu, banyak pangeran muda dari berbagai kerajaan ingin mempersunting dirinya. Menghadapi para pelamar itu, Putri Kandita mengatakan bahwa ia bersedia dipersunting oleh para pangeran itu asalkan harus sanggup mengalahkan kesaktiannya termasuk bertempur di atas gelombang laut yang ada di selatan Pulau Jawa. Sebaliknya, kalau tidak berhasil memenangkan adu kesaktian itu, mereka harus menjadi pengiringnya.Dari sekian banyak pangeran yang beradu kesaktian dengan Putri Kandita, tidak ada seorang pangeran pun yang mampu mengalahkan kesaktiannya dan tidak ada juga yang mampu bertarung di atas gelombang laut selatan. Oleh karena itu, seluruh pangeran yang datang ke laut selatan tidak ada yang menjadi suaminya, melainkan semuanya menjadi pengiring Sang Putri. Kesaktiannya mengalahkan para pangeran itu dan kemampuannya menguasai ombak laut selatan menyebabkan ia mendapat gelar Kanjeng Ratu Nyai Roro Kidul yang artinya Ratu Penguasa di Selatan

Kisah Nyai Roro Kidul tersebut merupakan cerita rakyat yang di beritakan secara turun -temurun oleh masyarakat Jawa hingga sekarang, menarik sekali untuk dikaji, hal ini di karenakan berdasarkan cerita pujangga Yosodipuro dari Keraton Surakarta memberitakan kisah Nyai Roro Kidul sebagai berikut.

Di kerajaan Kediri, terdapat seorang putra raja Jenggala yang bernama Raden Panji Sekar Taji yang pergi meninggalkan kerajaannya untuk mencari daerah kekuasaan baru. Pada masa pencariannya sampailah ia di hutan Sigaluh yang didalamnya terdapat pohon beringin berdaun putih dan bersulur panjang yang bernama waringin putih. Pohon itu ternyata merupakan pusat kerajaan para lelembut (mahluk halus) dengan Sang Prabu Banjaran Seta sebagai rajanya. Berdasarkan keyakinannya akan daerah itu, Raden Panji Sekar Taji melakukan pembabatan hutan sehingga pohon waringin putih tersebut ikut terbabat. Dengan terbabatnya pohon itu si Raja lelembut yaitu Prabu Banjaran Seta merasa senang dan dapat menyempurnakan hidupnya dengan langsung musnah ke alam sebenarnya. Kemusnahannya berwujud suatu cahaya yang kemudian langsung masuk ke tubuh Raden Panji Sekar Taji sehingga menjadikan dirinya bertambah sakti.

Alkisah, Retnaning Dyah Angin-Angin adalah saudara perempuan Prabu Banjaran Seta yang kemudian menikah dengan Raden Panji Sekar Taji yang selanjutnya dinobatkan sebagai Raja. Dari hasil perkawinannya, pada hari Selasa Kliwon lahirlah putri yang bernama Ratu Hayu. Pada saat kelahirannya putri ini menurut cerita, dihadiri oleh para bidadari dan semua mahluk halus. Putri tersebut diberi nama oleh eyangnya (Eyang Sindhula), Ratu Pegedong dengan harapan nantinya akan menjadi wanita tercantik dijagat raya. Setelah dewasa ia benar-benar menjadi wanita yang cantik tanpa cacat atau sempurna dan wajahnya mirip dengan wajah ibunya bagaikan pinang dibelah dua. Pada suatu hari Ratu Hayu atau Ratu Pagedongan dengan menangis memohon kepada eyangnya agar kecantikan yang dimilikinya tetap abadi. Dengan kesaktian eyang Sindhula, akhirnya permohonan Ratu Pagedongan wanita yang cantik, tidak pernah tua atau keriput dan tidak pernah mati sampai hari kiamat dikabulkan, dengan syarat ia akan berubah sifatnya menjadi mahluk halus yang sakti mandra guna (tidak ada yang dapat mengalahkannya).

Setelah berubah wujudnya menjadi mahluk halus, oleh sang ayah Putri Pagedongan diberi kekuasaan dan tanggung jawab untuk memerintah seluruh wilayah Laut Selatan serta menguasai seluruh mahluk halus di seluruh pulau Jawa. Selama hidupnya Ratu Pagedongan tidak mempunyai pedamping tetapi ia diramalkan bahwa suatu saat ia akan bertemu dengan raja agung (hebat) yang memerintah di tanah Jawa. Sejak saat itu ia menjadi Ratu dari rakyat yang mahluk halus dan mempunyai berkuasa penuh di Laut Selatan.
Versi Keraton Surakarta ini juga memiliki kemiripan akan kisahnya dengan cerita rakyat dari Pajajaran, Banten Kidul, dan Jogjakarta. Untuk kerajaan surakarta, labuhan dilaksanakan di pantai Parangkusumo

Ada suatu cerita di Kabupaten Banyuwangi juga memiliki cerita rakyat yang hampir sama dengan cerita Nyai Roro Kidul. Kita ketahui bahwa cerita kisah Nyai Roro Kidul bermula pada masa Mataram Islam berkuasa. Pada saat Mataram dibawah kekuasaan Panembahan senopati 1575-1601 berambisi untuk menguasai Kerajaan Blambangan akhirnya tercapai juga. Sementara itu Adipati Pasuruan Kaninten berusaha memisahkan diri dari belenggu kekuasaan Mataram, akhirnya Adipati Kaninten bersekutu dengan Blambangan yang pada saat itu di pegang oleh Prabu Santoadmodjo. Akhirnya perang berkobar, Pasuruan dapat ditundukkan kembali namun Blambangan belum bisa dikuasai. Pada saat Mataram di pegang Sultan Agung telah menyerang Blambanagan hingga 3 kali, yaitu 1625, 1636, dan 1639 Masehi (Oetomo, 1987: 27-29). Pada tahun terakhir tersebut pasukan Mataram dibawah pimpinan Pangeran Selarong berhasil menaklukan Blambangan pada tahun. Sebelum menaklukan Blambangan, Sultan Agung terlebih dahulu menyerang daerah sekitarnya.

Adapun cerita rakyat asal muasal Banyuwangi adalah sebagai berikut.

Di Ujung Timur Pulau Jawa dikisahkan bahwa pada zaman dahulu terdapat sebuah kerajaan Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. Pada saat berburu Raden Banterang mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan dan terpisah dengan para pengiringnya. Tibalah dia di sebuah sungai yang sangat bening airnya dan meminum air sungai tersebut hingga merasa hilang dahaganya. Namun baru beberapa saat akan meninggalkan sungai, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita. Raden Banterang pun berrkenalan dengan gadis cantik itu yang memiliki nama Surati berasal dari kerajaan Klungkung. Putri Surati di wilayah ini karena menyelamatkan diri dari serbuan musuh yang membuat ayahnya gugur dalam peperangan tersebut. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan menikah. Pada suatu hari, Raden Banterang sedang berburu di hutan dan puteri Raja Klungkung berjalan-jalan ke luar istana sendirian tiba-tiba bertemu dengan kakak kandungnya dengan menggunakan pakaian compang-camping bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahnya. Namun Surati menolak ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah dan sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. Pesan Rupaksa agar ikat kepala tersebut supaya di simpan di tempat tidurnya.

Pada saat Raden Banterang sedang berburu di hutan bertemu dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping. Lelaki tersebut memberitahukan bahwa keselamatannya terancam bahaya dengan bukti agar Raden Banterang melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik istrinya dari lelaki yang dimintai tolong untuk membunuhnya. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. Ternyata benar ikat kepala tersebut ada di tempat tidur mereka. Dengan adanya bukti tersebut Raden Banterang berusaha mencelakai dan membunuh istrinya. Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan hal yang sama tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping. Surati pun menjelaskan bahwa yang memberi sebuah ikat kepala kepadanya tidak lain adalah kakak kandungnya. Namun Raden tetap pada pendiriannya untuk membunuhnya.

Sebelum dibunuh Surati berpesan bila air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, maka dia tidak bersalah dan tetap keruh dan bau busuk dia bersalah. Raden Banterang tetap menganggap ucapan istrinya itu hanyalah bualan belaka. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang. Tidak berapa lama kemudian, terjadi sebuah keajaiban. Bau harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar menyesali perbuatannya dan meratapi kematian istrinya. Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

Apabila dibandingkan antara Kisah Nyai Roro Kidul dan Cerita terjadinya Banyuwangi maka terdapat kesamaan atu kemiripan kisah tersebut.

Versi Pajajaran, Banten, Surakarta, Jogjakarta dan Babad Tanah Jawa dengan kode (I), sedangkan Versi Banyuwangi dengan kode (II)

(I)Versi Pajajaran,Prabu Mundingwesi mengusir anak keraton karena dikhawatirkan mereka akan mendatangkan malapetaka bagi kerajaan karena menderita sakit kulit yang parah sama dengan versi Banten Kidul. Versi Jogjakarta: Nyi Loro Kidul adalah gadis yang buruk rupa oleh karena itu dia di suruh ayahnya Begawan Abdi Waksa Geni untuk pergi mandi dan bertapa di laut selatan. Dalam versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda di usir oleh Raja Mudingsari karena kebiasaan bertapa. Versi Surakarta, putri Pangedog menangis di hadapan kakeknya (II)Putri Surati mengusi ke ujung timur Jawa untuk menyelamatkan diri dari serbuan musuh yang membuat ayahnya, Raja Klungkung gugur dalam peperangan.

(I) Versi Pajajaran,Putri Kadita terus berjalan menuju selatan sampai akhirnya tiba di laut selatan sama dengan versi Banten Selatan. Versi Jogjakarta Nyai Loro Kidul pergi ke laut selatan untuk mandi dan bertapa. Versi Babad Tanah Jawi, Ratna Suwida pergi ke pantai selatan Jawa. (II)Putri Surati Meninggalkan Kerajaan Klungkung hingga sampai di sebuah sungai di hutan wilayah Raden Banterang berburu.

(I) Versi Pajajaran: Ada suara gaib agar Putri Kadita terjun ke laut selatan. Versi Jogjakarta: Pada saat Nyai Lara Kidul mandi itulah ia didatangi oleh seorang dewa. Dewa itu menawarinya untuk merubah wajahnya menjadi cantik. Versi surakarta, Putri pangedong meminta kakeknya agar wajahnya tetap cantik sepanjang masa. Menurut versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda bertapa agar hidup abadi sedangkan versi Banten Kidul belajar olah raga. (II)Putri Surati bertemu dengan Raden Banterang. Akhirnya Raden Banterang segera menolong dan menikahinya.

(I)Versi Pajajaran: Putri Kadita melompat dari tebing curam ke tengah gulungan ombak, dan berenang di Laut Selatan dan penyakit menjadi sembuh. Versi Jogjakarta: Dengan adanya tawaran itu sang putri Loro Kidul mau menerima, karena sudah terlanjur tidak mau bergaul dengan orang lain. Maka jadilah ia seorang wanita yang cantik. Versi surakarta, kakeknya mengabulkan permintaan Putri Pangedong dengan syarat dia harus berubah menjadi makluk halus. Versi Banten Kidul: Putri Kandita bertarung diatas gelombang air laut selatan. Versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit, kemudian ke laut selatan(II)Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

(I)Versi Pajajaran: Sang putri Kadita harus tetap tinggal di Laut Selatan. Versi Jogjakarta, Nyai Loro Kidul diangkat jadi ratu di pantai laut selatan. Versi Babad Tanah Jawi . Ratna Suwinda menjadi penguasa Laut selatan Jawa. Versi Banten Kidul: Putri Kadita menjadi penguasa wilayah selatan. Versi Surakarta bahwa Ratu Pangedong di beri wilayah oleh ayahnya untuk menjadi penguasa Laut Selatan(II)Tidak berapa lama kemudian, terjadi sebuah keajaiban. Bau harum merebak di sekitar sungai.

Melihat persamaan antara cerita Nyai Roro Kidul dengan Kisah Surati (Banyuwangi) tidak menutup kemungkinan cerita tersebut di bawa oleh orang Jawa (Mataram Islam) pada saat Kerajaan Blambangan di kuasai oleh Mataram Islam. Cerita rakyat akan Banyuwangi juga selalu dikaitkan dengan cerita yang berada di relief-relief Candi yaitu Cerita Sri Tanjung. Cerita relief Sri Tanjung terdapat di area Komplek Candi Penataran dan Candi Surowono dll. Adapun ceritanya adalah sebagai berikut.

Dikisahkan, adalah Pangeran Sidapaksa salah seorang turunan Pandawa yang mengabdi pada prabu Sulakarma di negeri Sindurejo. Pada suatu ketika Sidopaksa diutus sang prabu untuk mencari obat ke tempat seorang begawan yang bernama Tambapetra di desa Prangalas.Obat pesanan sang prabu memang tidak diperoleh malah Sidapaksa jatuh cinta pada putri sang begawan yang bernama Sri Tanjung. Sidapaksa berhasil mempersunting Sri Tanjung yang memang cantik rupawan. Kecantikan Sri Tanjung terdengar pula oleh sang prabu dan berminat untuk berbuat yang tidak senonoh. Dicarinya akal untuk memperdaya Sidapaksa dengan diutus kekhayangan dengan maksud supaya dibunuh para dewa sesuai dengan bunyi surat yang dibawakannya. Memang dikhayangan Sidapaksa sempat dihajar oleh para dewa dan hampir saja dibunuhnya. Pada saat-saat kritis Sidapaksa menyebut-nyebut nama Pandawa, akibatnya ia tidak jadi dibunuh karena sebenarnya ia adalah keluarga sendiri. Sidapaksa kembali dari khayangan dengan selamat. Sementara Sidapaksa berangkat ke khayangan, prabu Sulakrama berusaha menggoda Sri Tanjung akan tetapi tidak berhasil.

Merasa malu kemudian sang prabu menempuh jalan lain dengan memfitnah Sidapaksa. Dikatakannya bahwa selama ia pergi kekhayangan istrinya telah berbuat serong. Fitnah ternyata berhasil membuat Sidapaksa kalap dan sebagai puncak kemarahannya istrinya kemudian dibunuh. Diceritakan dalam perjalanan ke alam roh Sri Tanjung naik ikan (dalam versi lain diceritakan naik buaya putih) menyeberangi sebuah sungai yang maha luas. Di sana ia bertemu dengan Betari Durga, karena belum waktunya meninggal maka sang betari ia dihidupkan kembali. Sri Tanjung kemudian kembali ke Desa Prangalas.Tersebutlah Sidapaksa yang mengetahui bahwa sebenarnya istrinya tidak bersalah sebagaimana diucapkan sesaat sebelum merenggang nyawa, menjadi sakit saraf dan hampir-hampir saja bunuh diri. Kemudian datanglah Betari Durga yang menyuruh Sidapaksa ke Desa Prangalas untuk menemui Sri Tanjung. Terjadi kesepakatan, Sri Tanjung bersedia kembali asal Sidapaksa dapat memenggal kepala Prabu Sulakrama. Permintaan tersebut dapat dipenuhi bahkan kepala sang prabu dijadikan alas kaki (keset = bahasa Jawa) Sri Tanjung. Mereka kemudian hidup bahagia (Wisnoewhardono, 1995: 19-21).

Adapun persamaannya akan saya kode sebagai berikut: Versi Sri Tanjung(I)Versi Nyai Roro Kidul(II)Versi Surati (Banyuwangi)(III)

(I)Fitnah Sulakrama membuat Sidapaksa membunuh Sri Tanjung. akhirnya dia melakukan perjalanan ke alam roh.(II) Versi pajajaran: Prabu Mundingwesi mengusir anaknya dari keraton hal ini sama dengan Versi Banten Kidul. Versi Jgjakarta, Nyi Loro di suruh ayahnya Begawan Abdi Waksa Geni untuk pergi mandi dan bertapa di laut selatan. Versi surakarta, Putri Pangendong menagis di hadapan kakeknya. Dalam versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwandi di usir oleh Raja Mudingsari.(III)Putri Surati mengusi ke ujung timur Jawa untuk menyelamatkan diri dari serbuan musuh yang membuat ayahnya, Raja Klungkung gugur dalam peperangan.

(I) Diceritakan dalam perjalanan ke alam roh (II) Putri Kadita berjalan menuju selatan sampai laut selatan. Versi Banten Kidul: Putri Kandita menyusuri sungai hingga ke selatan. Versi Jogjakarta: Nyai Loro Kidul pergi ke laut selatan. Versi Surakarta: Putri Pangedong menemui kakeknya. Versi Babad Tanah Jawi, Ratna Suwinda pergi ke pantai selatan Jawa(III) Putri Surati tiba di sebuah sungai di hutan wilayah Raden Banterang berburu.

(I) Di alam roh Sri Tanjung bertemu dengan Betari Durga / Sri Tanjung Menikah dengan Sidapaksa(II) Versi Pajajaran: Ada suara gaib agar Putri Kadita terjun ke laut selatan. Versi Banten Kidul: Putri Kandita bertapa dan memiliki ilmu kesaktian. Versi Jogjakarta: Pada saat Nyai Lara Kidul mandi didatangi oleh seorang dewa. Versi Surakarta: Putri Pangendong meminta kakeknya agar wajahnya tetap cantik sepanjang masa. Versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda bertapa agar hidup abadi(III)Putri Surati bertemu dengan Raden Banterang dan menikah.

(I) Sri Tanjung naik ikan (dalam versi lain diceritakan naik buaya putih) menyeberangi sebuah sungai yang maha luas.(II) Versi Pajajaran: Putri Kadita melompat dari tebing curam ke tengah gulungan ombak, dan berenang di Laut Selatan. Versi Banten Selatan, Putri Kandita bertarung di atas gelombang laut selatan. Versi Jogjakarta: Lara Kidul tidak mau bergaul dengan orang lain. Maka jadilah ia seorang wanita yang cantik. Versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit, kemudian ke laut selatan. Versi Surakarta, permintaan Putri Pangedong dikabulkan kakeknya namun harus menjadi makluk halus(III)Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

(I)Sri Tanjung dihidupkan kembali oleh Batari durga, membalas dendam kepada raja, dan hidupnya bahagia kembali(II)Versi Pajajaran: Sang putri Kadita harus tetap tinggal di Laut Selatan. Versi Jogjakarta Nyai Loro Kidul diangkat jadi ratu di pantai laut selatan. Versi Banten selatan Putri Kandita menjadi penguasa wilayah selatan. Versi Surakarta, Putri Pangedong oleh ayahnya di angkat dan diberi wilayah bagian selatan yaitu di Laut selatan. Versi Babad Tanah Jawa Ratna Suwinda menjadi penguasa Laut selatan Jawa.(III)Tidak berapa lama kemudian, terjadi sebuah keajaiban. Bau harum merebak di sekitar sungai.

Oleh karena itu tidak mengherankan apabila kisah cerita Nyai Roro Kidul begitu terkenal dan melekat dihati masyarakat sekarang karena cerita tersebut pada masa tahun 1400 sudah terdapat sebuah cerita mengenai kisah Sri Tanjung yang telah digemari oleh kalayak luas pada masa lampau, bahkan kemungkinan sebelumnya sudah ada cerita tentang tema tersebut.Cerita Nyai Roro Kidul dan Cerita Surati (Banyuwangi) yang boleh jadi digubah sesuai dengan cerita Sri Tanjung, mengingatkan kita akan cerita relief di Parthitaan Jolotundo, yaitu kisah Margawati. Adapun kisahnya sebagai berikut.

Adan tokoh Raja yang bernama Sahasranika yang memerintah Kerajaan Vatsa di Kota Kausambi. Dia termasuk keluarga Pandawa keturunan dari Arjuna. Suatu saat raja mengundang Dewa Indra dalam rangka untuk menghadiri perkawinannya dengan Mrgawati, adik Raja Ayodya. Ketika keluar dari persemayaman Dewa Indra, dia bertemu dengan Bidadari Tilottama yang jatuh cinta kepadanya. Raja tidak mempedulikannya, maka marahlah Bidadari Tilottama dan mengutuk Sahasranika, bahwa raja kelak akan berpisah dengan istrinya selama 14 tahun dan didengar oleh Matali, kereta kuda Dewa Indra. Suatu saat ketika Mrgawati mengandung dan mandi di kolam yang airnya berwarna merah. Pada saat itulah Mrgawati diculik oleh seekor Burung Garuda. Melihat kejadian tersebut raja pingsan. Setelah siuman raja berusaha menangkap Burung Garuda itu tetapi tidak berhasil.

Raja kemudian mendengar kutukan Tilottama dari Matali. Kemudian raja sadar bahwa kutukan itu sedang terjadi.Sementara itu Mrgawati di bawa Burung Garuda ke puncak gunung dan tinggal bersama para hantu di rumah Jamadgani. Di rumah itu pula akhirnya Mrgawati melahirkan anak laki-laki. Kemudian Burung Garuda meneriakkan bahwa telah lahir seorang pangeran bernama Udayana dan anak itu akan memerintah seluruh Vidyadharas.

Sejarah Bangsa Annuaki




Zecharia Sitchin menganggap Dewa Anunnaki sebagai Alien Kuno dari bangsa Sumeria dan meyakini mereka menciptakan manusia.


Kontroversi kosmologi tentang terjemahan berbagai bahasa kuno, diantaranya bahasa Sumeria kunoyang menyebutkan Dewa Anunnaki adalah alien kuno yang hidup sejak 6000 SM. Zecharia Sitchin telah banyak mendapatkan kritikan dan pertanyaan tajam tentang keyakinannya bahwa manusia merupakan bagian dari riset Alien (Anunnaki). Sebuah konsep yang secara tidak langsung menyatakan bahwa Anunnaki adalah penciptanya, sangat bertentangan dengan keyakinan agama yang ada di Bumi.


Zecharia Sitchin, seorang ahli bahasa kuno yang telah memberikan pandangan berbeda dalam dunia ilmiah tentang interpretasi tulisan-tulisan kuno. Tidak hanya seorang arkeolog terkemuka, Sitchin juga seorang analis hebat budaya kuno, bahkan mungkin yang terbaik. Pada tahun 1976, Sitchin merilis buku pertama ‘The Twelfth Planet‘ yang membuat tanda tanya besar dalam catatan sejarah. Buku ini menghubungkan kalender kompleks Stonehenge dan reruntuhan Tiahuanacu di Peru dengan budaya kuno bangsa Sumeria, berhubungan langsung dengan Annunaki.
Bangsa Sumeria Dalam Pandangan Zecharia Sitchin


Sitchin telah menguraikan lebih dari 2.000 silinder tanah liat dari ‘tanah kuno’ yang tersisa di Teluk Persia (6.000 tahun yang lalu). Beberapa fragmen menunjukkan tahun 4.000 SM, salah satu fragmen berada di Jerman yang menunjukkan bahwa Bumi merupakan planet ketujuh. Kerangka waktu di sini adalah empat ribuan tahun sebelum astronomi modern mengakui keberadaan planet Pluto.


Sitchin mengatakan bahwa orang-orang kuno tidak berasal dari Bumi, tapi dari planet Nibiru. Perpecahan (konflik) menyebabkan Annunaki meninggalkan planet Bumi, meninggalkan manusia untuk berjuang sendiri. Manusia purba tidak akan pernah memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan antara bintang-bintang seperti pencipta mereka, dan tidak mereka memiliki penciptaan abadi.


Penyelidikan Sitchin menunjukkan bahwa mungkin ada sebuah bukti di orbit sekitar Mars yang memungkinkan manusia ada disana. Alasan Sitchin termotivasi untuk membaca ‘Cuneiform Tablets’ diantaranya menyangkut kata “Nefilim”, yang disebutkan sebagai kelompok misterius dalam Perjanjian Lama. “Nefilim” diterjemahkan sebagai “mereka yang turun.”


Yang paling menarik adalah “Wajah di Mars,” yang disebut struktur daerah Cydonia di Planet Merah. Jika hubungan ‘Wajah di Mars’ dianalisis dalam struktur jarak, maka piramida lain juga ditemukan di Mars, hubungan geometris ditemukan yang menjadi identik dengan jarak dari Sphinx Mesir dan di sekitarpiramida Mesir. Sitchin menyimpulkan penempatan piramida menunjukkan bahwa mereka menjadi garis arahan Annunaki setelah memasuki atmosfer bumi dari luar angkasa. Sitchin juga menegaskan bahwa piramida awal tidak dirancang oleh orang Mesir. Sphinx diketahui 2.000 tahun lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini menguatkan temuan Sitchin bahwa makhluk lain yang merancangpiramida Mesir.
Anunnaki, Dewa Bangsa Sumeria Kuno


Sebuah hipotesis bahwa “Anunnaki” adalah dewa bangsa Sumeria, dan dianggap sebagai “Makhluk Android” yang membantu mereka. Pada saat yang sama saat ini, UFO dan Alien dianggap memiliki kemiripan dengan deskripsi “Anunnaki” sebagi makhluk Android. Anggapan yang jelas bahwa mereka tidak terlihat seperti manusia, lebih mirip dengan Anunnaki. Mereka seperti digambarkan sebagai figur manusia kuno, dalam mayoritas kasus penculikan yang memiliki cerita yang sama. Alien menculik dan mereka akan melakukan percobaan medis dan kadang-kadang percobaan yang berkaitan dengan reproduksi manusia.


Budaya bangsa Sumeria sudah ada sejak tahun 6000 SM, merupakan budaya tertua di Bumi. Bahkan saat ini manusia masih menggunakan sistem matematika yang sama, Kalender, dan waktu yang sudah berumur lebih tua dari sejarah yang pernah tercatat. Bukti yang ada sejak 6.000 SM meninggalkan catatan sejarah yang sama antara apa yang mereka miliki saat itu, dan apa yang kita miliki sekarang.
Anunnaki Hidup Di Planet Nibiru?


Bangsa Sumeria menggambarkan Planet Nibiru sebagai planet yang sangat jauh dari Bumi, berkisar 30,000,000,000 mil yang membuat kesulitan perjalanan antara kedua planet.


Bangsa Sumeria memiliki pengetahuan luar biasa tentang tata surya, dan menganggap Dewa mereka turun ke Bumi. Mereka juga mengatakan makhluk lain yang dijelaskan dalam pengertian “Makhluk Android”. Bangsa Sumeria mengatakan bahwa Anunnaki memiliki “pembantu” yang sering melakukan berbagai tugas dengan piring terbang, atau membantu kebutuhan lain-lain. Bangsa Sumeria langsung menjelaskan bahwa “Pembantu” kita tidak hidup, tapi mereka bertindak.




Bangsa sumeria menuliskan dalam teks Cuneiform pada batu tentang apapun yang terjadi selama pertemuan dengan “Makhluk Android”. Mereka bercerita tentang utusan Dewa yang membantu dengan cara berbeda. Mungkin bahwa mereka diciptakan oleh Anunnaki untuk mengawasi percobaan mereka di bumi. Jika Anunnaki adalah Dewa Sumeria yang dibicarakan di semua naskah kuno dan bahkan Alkitab modern, maka ada kemungkinan bahwa mereka bisa juga menciptakan “Race Android” selain menciptakan manusia.


Dalam mempertahankan sebuah pendapat tentang Anunnaki yang benar-benar ada di planet Nibiru(planet X), mereka akan menciptakan manusia menggunakan ribuan rekayasa genetika hasil dari penculikan, maka masuk akal bahwa mereka tertarik pada ras manusia yang mungkin menjadi salah satu eksperimen mereka. Analisis dan deskripsi Aliens dari orang yang mengaku telah diculik, sebagian alien digambarkan sebagai makhluk abu-abu kecil yang memiliki mata besar, kepala bulat, dan bertindak hampir seperti “Android” bangsa Sumeria.
Rahasia Objek Hitam Langit Selatan


NASA telah menemukan sebuah objek hitam besar di langit selatan, reaktivasi teleskop di Argentina dan Chile tampaknya menunjukkan sumber baru di astronomi. Informasi tersebut tentu akan diklasifikasikan rahasia, tapi Sitchin sebenarnya telah memberikan semua rahasia penelitiannya. Hampir semua bahasa kuno telah diterjemahkan, dan 22 huruf Ibrani mengandung informasi yang menghasilkan sistem berbasis cahaya. Pemahaman tentang medan gaya torodial, seri fibonacci, fraktal dan topological vector, telah dinyatakan dalam bahasa matematika. Mereka yang meyakini legenda Atlantis dan Lemuria tidak lagi berada dalam fantasi, tetapi meyakini sebagai upaya ras lain untuk bertahan hidup di planet Bumi.


Bumi membutuhkan waktu satu tahun untuk mengorbit matahari dan menurut Sitchin, planet Nibiru membutuhkan 3.600 tahun. Jadi, satu tahun Annunaki sama dengan 3.600 tahun di Bumi.


Sebuah pertanyaan kosmologi yang belum terjawab, benarkah keyakinan Sitchin melalui terjemahannya dan membuktikan bahwa Anunnaki adalah alien kuno bangsa Sumeria?

Bangsa Annuaki



Isitilah annunaki sendiri bisa dilacak jauh sampai pada peradaban Sumeria sebuahperadaban kuno di Irak bagian selatan yang terhitung sangat maju pada zamannya, berdiri sekitar tahun 6000 Sebelum Masehi. Ini adalah nama dewa yang dipuja di peradaban Sumeria, Akkadia dan Babilonia


Bangsa Sumeria menyimpan sebuah catatan sejarah yang mengisahkan mengenaipara dewa yang mereka beri nama Annunaki [Annunaki berarti "para pengawas" dalam bahasa Sumeria]. Dikisahkan Annunaki ini adalah para Dewa yang tinggal di sebuah tempat yang jauh di langit, yang menurut catatan para Sumerian tempat itu bernama Nibiru, tempat dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, namun yang pada akhirnya menghabiskan seluruh sumber daya alamnya sehingga para Annunaki ini terpaksa menjelajahi langit untuk mencari sumber daya baru [ada pula yang menyebutkan, bahwa pesawat mereka ini terjatuh tepat di teluk Persia ].


Fisik Anunnaki



Bandingkan manusia gua (Neanderthal) dengan manusia modern. Di mana bedanya secara fisik? Banyak sekali. Manusia modern (kita) memiliki fisik yang lebih estetik (indah) dan halus dibandingkan manusia gua. Dan itu hasil perpaduan DNA Anunnaki dengan kita.




Bangsa Anunnaki sendiri memiliki ciri-ciri fisik :


Tinggi rata-rata 7-8 kaki (3 meter)
Kulit putih
Rambut pirang (blonde) atau merah (brunette) dan bermata biru


Makanya kulit putih sejak jaman dulu identik dengan “kasta lebih tinggi” atau “dianggap lebih estetik”, karena masih menganut standar patokan Anunnaki. Bangsa Kaukasia (kulit putih-pirang-mata biru) memiliki paling banyak ciri-ciri fisik Anunnaki. Ini bisa dilihat dari golongan darah mereka, yaitu Rhesus negative.


Penciptaan Manusia


Tulisan kuno bangsa Sumeria mencatat adanya beberapa hal menarik yang juga diyakini banyak kepercayaan, yaitu : penciptaan, adanya Taman Eden/Firdaus dan banjir besar yang menutupi seluruh permukaan bumi (Mirip kisah Nabi Nuh kan?)






segel kuno Sumeria yang mendeskripsikan annunaki


Anunnaki menurut catatan Saumerian adalah yang menciptakan “manusia” dengan cara mengambil DNA mereka & mencampurkannya dengan DNA mahluk bumi. Tentu saja istilah DNA belum dikenal pada jaman itu


Di bumi para Annunaki ini mengeruk sumber daya yang ada, namun banyak dari pekerja mereka yang memberontak karena tidak kuat dengan iklim bumi, akhirnya para petinggi Annunaki memutuskan untuk menciptakan spesies baru untuk menggantikan mereka bekerja. Enki, kepala ilmuwan mereka dan ninhursag kepala bagian medis mereka, setelah tidak puas dengan hasil penggabungan gen hewan dan gen Homo Erectus, akhirnya menggabungkan gen mereka sendiri dengan gen Homo Erectus yang akhirnya menghasilkan Homo Sapien [thats us folks!]. Namun karena Homo Sapien adalah mahluk buatan, mereka tidak mampu bereproduksi, namun kebutuhan akan jumlah Homo Sapien ini terus meningkat, sehingga akhirnya gen Homo Sapien dimanipulasi secara genetis lagi agar mampu bereproduksi dan dipekerjakan sebagai budak.


Kronologinya kira-kira seperti ini
450.000 tahun yang lalu, atmosfir dari planet Nibiru mulai terkikis. Seorang yang bernama Enki, anak dari penguasa Nibirian yang bernama Anu, datang ke bumi untuk menambang emas, yang dapat digunakan untuk menyelamatkan atmosfir Nibiru yang menghilang.
380.000 tahun yang lalu, terjadi perang antara dua golongan Nibirian di bumi yang saling bermusuhan. Kelompok yang dipimpin oleh anak dari Anu yang bernama Enlil yang memenangkan perang tersebut.
300.000 tahun yang lalu, Nibirian yang juga disebut “Annunaki” merasa lelah karena bekerja di pertambangan dan mulai memberontak. Pemimpin dari Annunaki yang bernama Enki dan Ninhursag kemudian membawa kera primitif wanita asli ke bumi dan dengan manipulasi genetika mereka menciptakan manusia untuk mengambil alih tugas dari pekerja pertambangan. Kemudian manusia mulai berkembang biak di bumi.
100.000 tahun yang lalu, beberapa dari orang Annunaki mulai menikah dengan wanita bumi. Beberapa orang Annunaki tersebut adalah Nefilim yang disebutkan di Alkitab Perjanjian Lama.
Pertentangan terjadi dalam Annunaki menyangkut masalah masa depan manusia. Enlil memutuskan bahwa manusia harus dimusnahkan, tetapi Enki dan Ninhursag tidak setuju dengan keputusan tersebut.
13.000 tahun yang lalu, Annunaki mengetahui bahwa perjalanan Nibiru yang dekat berikutnya akan menyebabkan gelombang pasang yang hebat di bumi. Enlil bersumpah akan merahasiakan hal ini, dia melihat hal ini sebagai kesempatan untuk memusnahkan umat manusia.
11.000 tahun yang lalu – tepat pada waktunya – Enki memerintahkan manusia yang bernama Utnapishtim (Nuh) untuk membuat sebuah kapal (bahtera), untuk menyelamatkan beberapa manusia yang sudah dipilih.
Lebih dari 9000 tahun kemudian, Annunaki membimbing manusia memasuki permulaan peradaban, sementara perang terjadi diantara Annunaki sendiri. Mereka menyiapkan kapal induk untuk menguasai umat manusia dan sebagai perantara antara mereka sendiri dengan manusia.
Setiap 3600 tahun sekali, ketika Nibiru melakukan transit secara teratur ke dalam sistem tata surya kita, sekali lagi kita mempunyai hubungan dengan Annunaki.


Namun kebutuhan akan budak yang banyak ini juga membuat Homo Sapien berkembang terlalu pesat dan jumlahnya menjadi terlalu banyak, sehingga banyak diantaranya yang diusir dari Ibukota Annunaki di bumi, Homo Sapien menjadi tersebar luas di Bumi. Banyak juga yang pinter dan membuat peradaban sendiri


Melihat Homo Sapien memiliki banyak kelebihan dan kecerdasan, para Annunaki yang telah mengumpulkan cukup sumber daya untuk kembali menjelajah langit [angkasa], para Annunaki menitipkan planet bumi ini pada Homo Sapien [manusia] sampai pada waktunya mereka akan kembali (konon katanya pada tahun 2012. Kok 2012 ? apa masih berkaitan dengan 2012 versi Maya?). Catatan bangsa Sumeria ini ditemukan dan diterjemahkan oleh Zecharia Sitchin http://en.wikipedia.org/wiki/Zecharia_Sitchinyang mempunyai kemampuan yang cukup lengkap untuk menganalisa fenomena asal-usul manusia dan mengatakan bahwa “dewa-dewa yang beragam budaya yang di kenal oleh kebudayaan kuno bukan hanya sekedar mitos belaka, tetapi betul betul makhluk yang datang dari luar angkasa, ambil contoh seperti suku Dogon yang dapat mengetahui letak bintang Sirius dengan tepat. Mengapa suku primitif tersebut dapat mengetahui informasi yang didapatkan dunia sains dari teleskop? Bukan itu saja, Dogon itu mengetahui jika Sirius punya twin star yang tidak terlihat oleh mata manusia, informasi yang baru diketahui oleh dunia sains modern menggunakan perhitungan rumit. Bagaimana cara mereka mengetahuinya? Suku Dogon mengatakan jika mereka diberitahu oleh Dewa mereka yang datang dari langit. See? Inilah point dari Mr. Sitchin.


Lain Sitchin, lain pula David Icke. David Icke menyebutkan jika Annunaki bukan berasal dari Nibiru melainkan dari ras Reptilian yang berasal dari Alpha Draconis Star System (Draconian). Bentuknya adalah reptil. Ada lagi teori “rekayasa genetika” yang lain berasal dari informasi Alex Collier yang bertemu dengan mahluk luar angkasa dari gugus bintang Andromeda


Mahluk-mahluk Andromeda ini mengatakan pada Collier jika mereka mengetahui bahwa Ras primata merupakan Rekayasa genetika yang diciptakan oleh Draconianyang merupakan ras makhluk melata yang mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang selalu ingin mencipta untuk kepuasan dan hasil ciptaan itu akan jadikan sebagai sumber daya alias budak! Hasil dari eksperimen Ras alpha draconian inilah melahirkan “home sapiens” yang merupakan penggabungan “ Ras primata “ dengan 21 ras lainya dan telah mengalami 22 kali modifikasi gen. Sampai sekarang pun manusia banyak yang tidak sadar jika mereka adalah budak dan diperbudak secara halus sekali oleh sistem canggih yang dibuat oleh para Draconian.


Nah sampailah kita pada pertanyaan awal mengapa gue memakai nama Annunakisebagai nama blog ini? Karena gue suka dengan cerita-cerita aneh dan bagi kebanyakan orang terkesan mengada-ada. Gue suka dengan cerita-cerita tentangNWO (New World Order) dimana sebenarnya pemerintahan dunia itu adalah satu atau tunggal yang dipimpin oleh para elite bumi yang berada di bawah dominasi para penjajah dari angkasa luar. Memang sulit dibuktikan kebenarannya dan mungkin saja tidak benar. Gue juga bukan pro teori evolusi atau pro kreasionisme. Gue hanya penggemar cerita sejarah alternatif yang somehow ‘ring a bell’ deep inside of me. I don’t know whether its a ancient memory or sumthing… yang jelas it has reach me deep. So annunakilah nama yang gue ambil untuk blog ini. Sounds cool enough for me

Bahaya Menikah Untuk Pasangan Rhesus Negatif

Beda rhesus darah antara  ibu dengan janin bisa berakibat fatal bagi janin. Sehingga penting untuk mengenal rhesus darah.

Ada tidaknya antigen (karbohidrat dan protein) dalam sel darah kita. Itulah yang membedakan rhesus positif dan rhesus negatif. Disebut positif jika ada antigen dalam darah kita, dan bila tak ada disebut rhesus negatif. Kabar baiknya, orang Indonesia yang termasuk ras Asia, kebanyakan dengan rhesus positif. Di seluruh dunia ini, hanya sedikit orang yang memiliki rhesus negatif, sehingga bila memerlukan donor darah agak sulit. Rhesus negatif umumnya dijumpai pada orang-orang yang mempunyai garis keturunan Kaukasian (berkulit putih).

Menikah beda rhesus. Masalah akan timbul bila Anda memiliki rhesus negatif kemudian menikah dengan pria yang memiliki rhesus positif. Ketidak samaan ini bisa jadi cikal bakal ketidakcocokan rhesus yang sangat berbahaya bagi bayi. Kehadiran janin di tubuh ibu merupakan benda asing, apalagi jika rhesuf janin tidak sama dengan rhesus ibu. Secara alamiah tubuh bereaksi dengan merangsang sel darah merah berupa zat antibodi/antirhesus untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan ‘benda sing’ tersebut (janin). Inilah yang menimbulkan anti rhesus (penghancuran sel arah merah) atau hemolitik. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin dlam rahim, atau jika lahir menderita hati yang bengkak, anemia, kuning (jaundice), dan gagal jantung. 

Bahaya di Kehamilan Kedua. Perbedaan rhesus antara ibu dan janin tak terlalu berbahaya pada kehamilan pertama. Sebab, kemungkinan terbentuknya zat antirhesus atau antibodi pada kehamilan pertama. Sebab, kemungkinan terbentuknya zat antirhesus atau antibodi pada kelahiran pertama sangat kecil. Kalaupun sampai terbentuk, jumlahnya tidak banyak, sehingga bayi pertama dapat lahir sehat. Pembentukan zat antirhesus baru benar-benar dimulai pada saat proses persalinan (atau keguguran) kehamilan pertama. Saat plasenta lepas, pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan dinding rahim dengan plasenta juga putus. Akibatnya, sel-sel darah merah bayi dapat masuk ke dalam jumlah yang lebih besar. Selanjutnya, 48-72 jam setelah  persalinan atau keguguran, tubuh ibu dirangsang lagi untk memproduksi zat antibodi/antirhesus lebih banyak lagi. Kelak saat ibu mengandung lagi, zat antibodi/antirhesus di tubuh ibu akan menembus plasenta dan menyerang sel darah merah janin. 

Produksi antibodi ini sama seperti produksi antibodi pada umumnya bila ada zat asing masuk dalam tubuh. Sekali ada makhluk asing yang sudah dikenali, maka antibodi akanmelindungi ibu agar bila zat asing itu muncul kembali, tubuh ibu dapat menyerang dan menghancurkannya. Proses ini terjadi demi keselamatan ibu sendiri. Namun, kadar antibodi atau antirhesus pada setiap ibu tidak sama. Ada yang rendah, ad ayang tinggi. Yang gawat, bila antibody kadarnya tinggi. Dalam kondisi ini, janin harus dipantau dengan alat ultrasonografi. Dokter akan memanatu masalah pad apernapasan dan peredaran darah, cairan paru-paru, atau pembesaran hati, yang merupakan gejala-gejala penderitaan bayiakibat rendahnya sel darah merah. Kadang-kadang lalu diputuskan persalinan lebih dini, sejauh usia janin sudah cukup kuat untuk dibesarkan di luar rahim. 

Yang harus dilakukan:
  1. Periksa kesehatan sebelummenikah. anjuran "klasik" ini sangat berguna untuk kasus-kasus penyait genetik seperti ini. namun bila sebelum menikah And adan pasangan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan darah, termasuk rhesus, lakukan segera saat hamil. 
  2. Bila rhesus darah Anda beda dengan suami, dokter bisa memberikan tindakan pencegahan terbentuknya zat antirheus dengan obat anti-Rhogama globulin (RhoGAM) atau Rh Immunuglobulin. RhoGAM disuntikkan pad ausia kehamilan 28 minggu dan saat persalinan. 
  3. Bila ibu mempunyai rheusu negatif, atau ketidakcocokan golongan daran antara janin dan ibu baru diketahui usia peraslinan, suntikan RhoGAM untuk ibu sebaiknya diberikan dalam waktu maksimal 72 jam setelah persalinan. rhoGAM efektif hanya berlangsung 12 minggu, sehingga setelah lewat masa tersebut Anda harus mendapat suntikan kembali agar kehamilan berikutnya tidak bermasalah. 

Aku menemukannya diantara cintaku yang mekar

Aku menemukannya diantara cintaku yang sedang bermekaran
Dia datang dengan cara yang tak ku duga
Dan bodohnya, aku. sangat menginginkan dia selalu berada disisiku
.
Aku adalah seorang gadis belia, masih muda dan memiliki seorang kekasih yang nyaris sempurna.
Kekasihku tidaklah tampan namun dia sangat mencintaiku dan membuatku merasa menjadi wanita paling sempurna.
Hubungan kami sangat dekat, aku sangat mencintainya, keluargaku pun sangat menyayangi dia.
................
...................

Sampai suatu ketika, aku bekerja disebuah perusahaan dagang kecil - kecilan,
disanalah aku menemukannya,
..............
Seseorang yang dengan perlahan mulai membuatku menjauh dari tunanganku

Dia manis, dia baik dan dia selalu membuatku merasa tertantang
Dia sangat berbeda dengan tunanganku
................................
...................................................................... .dan aku rasa aku mulai mencintainya